LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FARMASETIKA I
PEMBUATAN SEDIAAN PULVERES
OLEH :
ADE SAFITRI
F20151074
D2 / B VII
|
|
PROGRAM
STUDI S-1 FARMASI
STIKES
MANDALA WALUYA
KENDARI
2015/2016
I.
Teori Tentang Pulveres
Menurut Farmakope
Indonesia Edisi III, serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang
diserbukkan. Selain itu, menurut Farmakope Indonesia IV, serbuk adalah campuran
kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian
oral atau untuk pemakaian luar. Karena mempunyai permukaan yang luas, serbuk
lebih mudah didispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan.
Anak-anak atau orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Obat yang terlalu besar volumenya untuk
dibuat tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk
serbuk. Sebelum digunakan, biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air
minum. Secara kimia fisik, serbuk adalah partikel bahan padat yang mempunyai
ukuran antara 10.000-0,1 mikrometer.
Serbuk terbagi
(pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama, yang
dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Untuk
serbuk terbagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus
dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian
dilapis lagi dengan kertas logam. Serbuk dapat diminta terbagi-bagi atau tak
terbagi-bagi. Serbuk yang terbagi-bagi, selalu dibuat sampai bobotnya 0,5 g,
sebagai zat pengisi dipakai laktosa. Tetapi ini hanyalah kebiasaan, karena
tidak dinyatakan bahwa serbuk-serbuk harus mempunyai bobot 0,5 g
(Chaerunnisa,2009).
Aturan dalam
mencampur bahan-bahan dalam serbuk adalah mula-mula zat aktif dicampur dengan
suatu zat tambahan yang banyaknya kira-kira sama, kemudian campuran ini
dicampur lagi dengan zat tambahan tersebut dalam jumlah yang sama dan
seterusnya. Untuk mencampur, jika mungkin hendaklah dipilih suatu serbuk yang
warnanya berlainan dan jika dipakai lebih dari satu serbuk berwarna, maka
dipilih serbuk dengan warna lawanan yang kuat (Anief,2000).
Dokter menulis serbuk terbagi dengan beberapa cara,
yakni:
·
ditulis jumlah obat
untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus;
·
ditulis jumlah untuk
setiap bungkus dan membuat beberapa bungkus.
Bila dokter lupa
menulis atau keliru menulis d.t.d., akan segera diketahui mengenai besarnya
dosis yang menyimpang dari dosis biasa, apakah lebih besar atau lebih kecil.
Supaya dapat terbagi
tepat, maka campuran serbuk sering ditambahkan zat tambahan yang berkhasiat
netral atau indiferen, sepertii Saccharum lactis dan Saccharum album. Serbuk
yang diberikan pada penderita diabetes tidak boleh digunakan Saccharum album
sebagai tambahan, tetapi gunakan Mannitum atau Saccharum lactis (Ansel,
1989).
II. Menyalin Resep
a.
Menyalin Resep (R/ 1)
Dr. Fadhlurrahman, SP.A
Jl. Mawar no. 13 Kendari
|
Kendari, 20 mei 2011
Iter
3x
R/
Isoniazid mg 100
Pyridoxin mg 10
Sach. Lactis q.s
m.f pulv dtd No. XX
S 1 dd 1 p
Pro
: Inah 5 thn (10 kgBB)
|
Keterangan :
No.
|
Singkatan
|
Bahasa Latin
|
Arti
|
1
|
R/
|
Recipe
|
Raciklah
|
2
|
q.s.
|
Quantum sufficit
|
Secukupnya
|
3
|
m.f. pulv. Dtd. No. XX
|
Misce fuc pulveres da tales dosis numero X
|
Campur dan buatlah dalam bentuk serbuk sesuai dengan
takaran sebanyak 20 bungkus
|
4
|
S 1 dd 1 p
|
Signa 1 de die 1 pulveres
|
Tandai 1x sehari 1 bungkus
|
b. Skrining Resep Dan Solusi
Skrining
Administrasi
|
||||
Salinan
Resep
|
Kelengkapan
|
Ada
|
Tidak
Ada
|
Keterangan
|
inscriptio
|
Nama
dokter
SIP
Alamat
No
Telp/No Hp
Tpt&
tgl penulisan
|
√
√
√
|
√
√
|
dr.
Fadhlurrahman
SIP
: 289/SIP/2001
Jl.
Mawar No. 30 Kendari
0822334422
Kendari
20 mei 2011
|
preseptio
|
Nama
dan jumlah obat
Bentuk
sediaan
|
√
√
|
R/
Isoniazid mg 100
Pyridoxin mg 10
Sach.
Lactis q.s
Serbuk
|
|
signature
|
Nama
pasien
Umur
pasien
Alamat
pasien
No.
Telp/No Hp
Aturan
pakai
|
√
√
√
|
√
√
|
Inah
5
tahun
Jl.
Cemara No. 2 Kendari
932241
S
1 dd 1 p
|
subcriptio
|
Paraf
dokter
|
√
|
-
Skrining
Farmasetika
Bentuk sediaan obat dalam
resep adalah tablet Isoniazid 100 mg, Pyridoxin HCl 10 mg, dan Laktosa 10 mg.
Ketiga obat ini dibuat dalam bentuk serbuk, hal ini digunakan untuk memudahkan
pasien dalam meminum obat sesuai dengan umur dan jenis obat.
III.
Uraian Bahan
1.
Isoniazid (FI. Edisi III,
hal 320)
Nama Resmi : Isoniazidum
Rumus Molekul : C6H7N3O
Pemerian : Hablur tidak berwarna, atau serbuk hablur
putih ; tidak berbau ; serbuk agak pahit ; terurai
perlahan- lahan oleh udara dan cahaya
Penyimpanan
: dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya
Khasiat & pengg : antituberkulosa
Dosis maksimum : sehari 10 mg/Kg BB
2. Pyridoxin (FI. Edisi III, hal 541)
Nama Resmi : Pyridoxini Hydrochloridum
Rumus Molekul : C8H11NO3 ,HCL
Pemerian : hablur
putih tidak berwarna; tidak berbau ; rasa asin
Penyimpanan : dalam
wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Khasiat
: komponen
vitamin B- kompleks
3.
Sacch lact ( FI Edisi III, hal 338)
Nama Resmi : Lactosum
Sinonim : Laktosa
Rumus Molekul : C12H22O11.H2O
BM : 36,30
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat
: Sebagai
zat tambahan.
IV.
Perhitungan
Dosis
a. Dosis Lazim
b. Dosis Maksimal
DM
INH =/10 mg/Kg BB ( FI. Edisi III, hal 320)
Sehari =10
mg/Kg
BB pasien = 10 Kg
Jadi, = DM x BB pasien
= 10
mg/kg BB x 10 kg = 100 mg
V.
Penimbangan Bahan
1. INH
= 100 mg x 20 = 2000 mg = 2
gram
Tab
2. Pyridoxin =10 mg x 20 = 200 mg
Tab
3. Sach lact = (500 mg x 15) – (30 mg + 60 mg)
= 7500 mg – 90 mg
= 7410 mg = 7.41 gram
Obat Yang Ditimbang
No.
|
Nama
Obat
|
Jumlah
Obat (Tablet)
|
Keterangan
|
|
1
|
Isoniazid
|
6 tablet
|
Tidak OD
|
|
2
|
Pyridoxin
|
20 Tablet
|
Tidak OD
|
|
VI. Cara Pembuatan Resep
1.
Disiapkan alat dan bahan
2.
Diambil masing-masing bahan :
-
Isoniazid sebanyak 6 tablet
-
Pyridoxin sebanyak 20 tablet
3.
Digerus masing-masing bahan tersebut di dalam
mortir, kemudian dicampur hingga homogen danditambahkan sedikit demi sedikit
laktosum
4.
Serbuk yang telah homogen dikeluarkan dari
dalam mortir, kemudian dibagi menjadi dua bagian, lalu masing-masing di bagi 10
hinggah jumlahnya menjadi 20 bagian sama rata.
5.
Serbuk dibungkus menggunakan kertas perkamen
dan dimasukkan kedalam wadah (sak obat)
6.
Terakhir diberi etiket putih (untuk pemakaian
dalam).
VII. Copy Resep
Apotik
Mandala Waluya Farma
Jl.A.H Nasution no. G 34 Kendari
APA : Jastria Pusmarani, S. Farm.,
Apt
SIPA : 123/SIPA/2015
SIA :354/25/2014
Copy Resep
Tgl : 20 mei 2011
Nomor
Resep : 01
Dari
Dokter : dr. Fadhlurrahman, Sp.A
Tgl
Resep : 20 mei 2011
Nama
Pasien : Inah
Umur : 5 tahun
Iter 3x
R/ isoniazid mg 100
Pyridoxin mg 10
Sach. Lactis q.s
m.f pulv dtd No. XX
S 1 dd 1 p
Det orig
PCC
APOTEKER
|
Apotik
Mandala Waluya Farma
Jl.A.H Nasution no. G 34 Kendari
APA : Jastria Pusmarani, S. Farm.,
Apt
SIPA : 123/SIPA/2015
SIA :354/25/2014
Copy Resep
Tgl : 25 mei 2011
Nomor
Resep : 01
Dari
Dokter : dr. Fadhlurrahman, Sp.A
Tgl
Resep : 25 mei 2011
Nama
Pasien : Inah
Umur : 5 tahun
Iter 3x
R/ isoniazid mg 100
Pyridoxin mg 10
Sach. Lactis q.s
m.f pulv dtd No. XX
S 1 dd 1 p
Det iter 1x
PCC
APOTEKER
|
VIII. Etiket
Apotek Mandala Waluya
Farma
Jl. A.H Nasution
no. G 34 Kendari
APA : Jastria
Pusmarani. S.Farm., Apt
SIPA :
123/SIPA/2015
SIA : 354/ 25/ 2014
|
No : 01 Kendari, 20 mei 2011
Nama : Inah
Aturan : 1 x sehari 1 bungkus
sebelum / sesudah makan
|
II.
Materi
Praktikum
a. Menyalin Resep (R/4)
Dr. Tria, SP.Pd, M.kes
SIP 356/ SIP/ DKS/2015
Jl. Bahteramas No. 10 Kendari
|
Kendari, 03 April 2014
R/
metanpiron mg
500
deazepan mg 2
Thiamin tab 2
m.f pulv dtd No. X
s.p.r.n pulv 1 maks 3 dd
Pro
: widyaningtyas (11 thn)
|
Keterangan
No.
|
Singkatan
|
Bahasa Latin
|
Arti
|
1
|
R/
|
Recipe
|
Raciklah
|
2
|
q.s.
|
Quantum sufficit
|
Secukupnya
|
3
|
m.f. pulv. Dtd. No. X
|
Misce fuc pulveres da tales dosis numero X
|
Campur dan buatlah dalam bentuk serbuk sesuai dengan
takaran sebanyak 10 bungkus
|
4
|
s.p.r.n pulv 1 maks 3 dd
|
Signa pro renata pulveres maksimal 3 de die
|
Tandai jika perlu serbuk bagi makksimal 3 kali
sehari
|
b. Skrining Resep Dan Solusi
Skrining
Administrasi
|
||||
Salinan
Resep
|
Kelengkapan
|
Ada
|
Tidak
Ada
|
Keterangan
|
inscriptio
|
Nama
pasien
SIP
Alamat
No
Telp/No Hp
Tpt&
tgl penulisan
|
√
√
√
√
|
√
|
Dr.
Tria, SP.Pd, M.kes
SIP
356/ SIP/ DKS/2015
Jl.
Bahteramas No. 10
0889999999
Kendari,
03 April 2014
|
preseptio
|
Nama
dan jumlah obat
Bentuk
sediaan
|
√
√
|
R/
metanpiron mg 500
deazepan mg 2
Thiamin tab 2
Serbuk
|
|
signature
|
Nama
pasien
Umur
pasien
Alamat
pasien
No.
Telp/No Hp
Aturan
pakai
|
√
√
√
|
√
√
|
widyaningtyas
11
tahun
Jl.
Rusa No. 1 Kendari
9888777
s.p.r.n
pulv 1 maks 3 dd
|
subcriptio
|
Paraf
dokter
|
√
|
-
Skrining
Farmasetika
Bentuk
sediaan pada resep yaitu metanfiron 500 mg, tetapi karena 500 mg untuk pasien
11 tahun OD (over dosis) , maka kita hanya mengambil 250 mg metanfiron,
diazepan 2 mg, thiamin 2 tab. Krtiga obat ini dibuat dalam bentuk serbuk. Hal
ini digunakan untuk memudahkan pasien dalam meminum obat sesuai dengan umur dan
jenis obat yang diminumnya.
III. Uraian
Bahan
1. Metampiron (FI. Edisi III,
hal 369)
Nama Resmi : Methampyronum
Sinonim : Metampiron, Antalgin
Berat Molekul : 351.37
Rumus Molekul : C13H16N3NaO4S
. H2O
Pemerian : Serbuk hablur; putih atau putih kekuningan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat
: Analgetikum ,antipiretikum
2. Diazepam (FI. Edisi III, hal 211)
Nama Resmi : Diazepamum
Rumus Molekul : C16H13 CINO3
Pemerian : Serbuk hablur; putih atau hampir putih.; tidak berbau atau hampir tidak berbau ; rasa, mula-mula
tidak mempunyai rasa, kemudian pahit.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Khasiat : sedativum
Dosis maksimum : sehari 40 mg
3. Tiamin (FI. Edisi III, hal 598)
Nama resmi : thiamini hydrochloridum
Pemerian : hablur kecil atau serbuk hablur ;
putih ; bau khas lemah mirip ragi ; rasa pahit
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, tidak boleh
kena logam, terlindungi dari cahaya
Khasiat
: vitamin B1
a. Dosis
Lazim
b. Dosis Maksimal
Diazepam =40 mg /- (FI. Edisi III,
hal 211)
Sehari
Sekali
40 mg
Perhitungan = umur x DM
Sehari = 11 x 40 mg = 22 mg
20
Berdasarkan resep
Sekali
pakai = 1 x 2 = 2 mg
Sehari
pakai = 3 x 2 = 6 mg < 22
mg
Perhitungan presentase
Sehari = 6 x 100
% = 27.272 % < 100 %
22
V.
Penimbangan Bahan
1.
Metampiron = 500 x 10 = 500 mg tab =
500
500
2.
Diazepan = 2 x 10 = 20 mg
Pengenceran
diazepan
Zat aktif : zat
tambahan
1
: 10
50
: 450 à 500
Pengenceran = 20 x 500
= 200 mg
50
3.
Tiamin = 2 tablet
VI. Prosedur Kerja
1.
Alat dan bahan disiapkan
2.
Antalgin diambil sebanyak 10 tablet kemudian
digerus sampai halus.
3.
Dibuat
penipisan diazepam sebanyak 200 mg
4.
Diambil thiamin sebanyak 2 tablet kemudian
digerus sampai halus
5.
3 bahan yang sudah dihaluskan tersebut
(antalgi, diazepan, dan thiamin) dicampur hingga homogen.
6.
Setelah itu, serbuk di bagi dua sama rata,
kemudian masing- masing dibagi sepuluh hingga jumlahnya menjadi 20 bagian sama
rata.
7.
Lalu, Serbuk dibungkus menggunakan kertas
perkamen dan dimasukkan kedalam wadah (sak obat)
8.
Terakhir diberi etiket putih (untuk pemakaian
dalam).
VII.
Copy
Resep
Apotik Mandala Waluya Farma
Jl.A.H
Nasution no. G 34 Kendari
APA :
Jastria Pusmarani, S. Farm., Apt
SIPA :
123/SIPA/2015
SIA
:354/25/2014
Copy
Resep
Tgl : 3 april 2014
Nomor Resep : 04
Dari Dokter : dr. Tria, Sp.Pd, M.kes
Tgl Resep : 03 april 2014
Nama Pasien : Widyaningtyas
Umur : 11 tahun
R/ metanpiron mg 500
deazepan
mg 2
Thiamin tab 2
m.f pulv
dtd No. X
s.p.r.n
pulv 1 maks 3 dd
det
PCC
APOTEKER
|
VIII. Etiket
Apotek Mandala Waluya Farma
Jl. A.H Nasution
no. G 34 Kendari
APA : Jastria
Pusmarani. S.Farm., Apt
SIPA :
123/SIPA/2015
SIA : 354/ 25/ 2014
|
No : 04 Kendari,
3 april 2015
Nama : widyaningtyas
Aturan : 3 x sehari 1 bungkus
sebelum / sesudah makan
|
. DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh.2010., Ilmu
Meracik Obat, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Ansel, H.C. & Prince, S.J. 2006, Kalkulasi Farmasetik (Panduan Untuk Apoteker), Penerbit
Buku Kedokteran Egc, Jakarta.
Depkes Ri., 1979, Farmakope
Indonesia Edisi Iii Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Charrunisa, Anis, Et
Al., 2009. Farmasetika Dasar. Widya
Padjajaran. Bandung.